Cara Budidaya Ikan Lele Bioflok
1. Cara Budidaya Ikan Lele Bioflok
Budidaya ikan lele ialah salah satu budidaya di bidang perikanan yang terus berkembang. Ini dikarenakan teknologi budidaya lele yang realtif mudah di kuasai penduduk . Beberapa tahun kebelakang tata cara yang dipakai dalam budidaya lele adalah tata cara autotrof. Namun cara itu mempunyai kelemahan yaitu kekurangan dalam memanfaatkan limbah budidaya.
2. Pengertian Teknologi Bioflok
Bioflok bisa diartikan sebagai gumpalan ( flok ) dari banyak sekali campuran heterogen mikroba ( plankton, protozoa, fungi ), partikel, polimen organik, koloid dan kaiton yang saling berinteraksi dengan sangat bagus di dalam air.
3. Prinsip Dasar Sistem Bioflok
Prinsip dasar dari metode bioflok ini adalah mengganti senyawa organik dan anorganik yang di dalamnya berisi senyawa karbon ( C), Oksigen (O), Hidrogen (H), Nitrogen (N) menjadi massa slugde berupa bioflok dengan cara memanfaatkan basil pembentuk gumpalan/flok yang mengubah biopolymer selaku bioflok.
Dalam penerapnnya dalam budidaya perairan dalam hal ini budidaya lele, teknologi bioflok mempergunakan nitrogen anorganik menjadi nitrogen organik yang tidak beracun. nitrogen yang sudah diubah ini bsia digunakan untuk pakan lele, sehingga lebih hemat biaya.
4. Cara Budidaya Lele Bioflok dengan Kolam Terpal Bulat
Setelah kau mengetahui apa itu metode bioflok, sekarang saatnya memperbesar wawasan kau tentang cara budidaya lele menggunakan tata cara bioflok.
Yang mesti pertama dibuat tentu saja bak untuk memuat ikan lele. Karena kolam selaku rumahnya ikan, maka dibutuhkan syarat-syarat khusus supaya tingkat keberhasilan dalam budidaya ikan lele bisa maksimal. Secara biasa ada 4 jenis kolam yang umum dipakai oleh sebagian besar pembudidaya, adalah
- bak dari beton
- kolam dari tanah
- bak kotak dari terpal
- bak bundar dari terpal
Dari keempat itu yang banyak dipakai ialah materi dari terpal karena lebih efisien ( gampang bongkar pasang ) dan hemat biaya.Untuk pembahasan kali ini, aku akan membicarakan kolam lele dengan terpal utamanya bak terpal bundar.
5. Cara pengerjaan kolam terpal lingkaran
Setelah semuanya telah disiapkan, sekarang saatnya kita buat bak terpal bulatnya.
- Potong besi wire-mesh menjadi dua bagian sehingga terbentuk dua ukuran 5.4m x 1.05m sebanyak dua buah.
- Kemudian gabungkan 2 besi wire-mesh tadi memakai las, maka terbentuk ukuran 10.8m x 1.05m.
- Satukan kedua ujung besi wire-wesh sehingga berupa bulat.
- Sampai disini rangka kolam telah jadi.
- Buatlah lahan atau daerah untuk menaruh kerangka bak tadi. Buat dengan ukuran yang sama dengan kerangka dan bab tengah lahan dibikin mengerucut. Lalu buat saluran pembuangan pada bab tengah tadi.
- Letakan pipa PVC di lubang jalan masuk yang sudah dibuat.
- Letakan kerangka kolam pada bulat tanah/lahan berupa kerucut tadi.
- Pasang karpet talang di setiap sisi dalam kerangka besi dan diikat dengan kabel ties.
- Kemudian pasanglah terpal dengan rapi hingga membentuk suatu kolam lingkaran.
- Pada bab tengahnya di beri lubang untuk menempatkan pipa PVC untuk terusan pembuangan dan kolam telah mampu digunakan.
6. Persiapan Air
Kolam ikan lele sudah kita buat, kini saatnya mempersiapkan air untuk pembesaran lele. Masukan air dengan ketinggian kira-kira 80-100 cm. Di hari ke dua, masukan probiotik 5ml/m3. Hari ketiga masukan prebiotik : molase 250 ml/m3, pada malam harinya taburkan dolomite 150/200g/m3. Setelah seluruhnya tercampur, diamkan media pembesaran lele selama 7 sampai 10 hari. Baru di hari ke 11 kerjakan penebaran benih ikan lele.
7. Penebaran Benih Ikan Lele
Sebelum melakukan penebaran benih, perlu diperhatikan terlebih dulu mutu benih lele. Benih harus dari induk unggulan, mesti sehat denagn ciri-ciri gerakan aktif, organ tubuh lengkap, bentuk proposional dan ukuran serta warna sama. Setelah penebaran benih selesai, tambahkan prebiotik 5 ml/m3 keesokan harinya.
8. Susulan Probiotik
Sebelum benih ikal lele berukuran 12 cm, setiap 10 hari sekali masukan probiotik sebanayak 5 ml/m3, ragi tempe satu sendok makan per m3, ragi tape 2 butir/m3. Pada malam harinya tambahkan dolomite sebanyak 200-300 gram/m3 (diambil airnya saja). Setelah ukurannya melampaui 12 cm, per 10 sehari sekali masukan probiotik 5 ml/m3, ragi tempe ditambah menjadi 3 sendok makan/m3, ragi tempe jeuga ditambah 6-8 butir/m3 dan di malam harinya taburkan dolomite 200-300 gram/m3.
Selama masa pembesaran ikan lele, sumbangan pakan adalah hal yang wajib dikerjakan. Yang perlu diamati dalam perlindungan pakan ialah, pilih pakan yang berkualitas, ukuran pakan diadaptasi dengan ekspresi ikan lele. Pemberian pakan diberikan pada pagi – sore hari dengan takaran 80% dari daya kenyang. Setiap seminggu sekali jangan diberi pakan atau dipuasakan. Pakan di campur probiotik dan minimalisir takaran pakan kalau telah terbentuk flok.
9. Peluang Bisnis Budidaya Lele Bioflok
Kebutuhan akan konsumsi ikan lele tiap tahun terus bertambah. Untuk daerah Jabodetabek, per hari dibutuhkan kurang lebih 120 ton ikan lele. Selain itu, tingkat ekspor juga terus mengalami peningkatan. Beberapa negara tujuan ekspor di antaranya, Italia, Perancis, Jepang dan Korea.
Permintaan yang terlalu banyak belum mampu diimbagi dengan jumlah produksi. Tentu ini ialah sebuah potensi bisnis yang sungguh menjanjikan.Maka dari itu, dengan aneka macam kelebihan sistem bioflok, diperlukan para petani bisa memajukan omzet hingga 8x lipat kalau dibandingan dengan cara konvensional.
Demikian penjelasan diatas ihwal [Lengkap] 9 Cara Budidaya Ikan Lele Bioflok Dan Peluang Bisnisnya semoga berguna bagi semua pembaca Lahan.Co.Id
Baca juga :
- [Lengkap] Cara Budidaya Ikan Konsumsi Air Payau
- 20 Cara Budidaya Ikan Nila Di Kolam Terpal Untuk Pemula Lengkap
[Panduan Lengkap] 14 Cara Budidaya Ikan Lele Di Kolam Tanah
Cara Budidaya Lobster Air Tawar Di Aquarium Agar Panen Melimpah
Comments
Post a Comment